Yogyakarta - Pernikahan putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X yang akan dihelat pada 16 hingga 19 Oktober 2011 sangat dinanti para wisatawan asing, termasuk dari Jepang.
Apalagi, Provinsi Kyoto sudah lama menjalin hubungan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam sister city sehingga para sahabat Sultan dan Gusti Kanjeng Ratu Pambayun juga datang. "Wisatawan dari Jepang sangat antusias menyaksikan pernikahan keraton, juga wisatawan dari Eropa, Australia dan Amerika," kata Deddy Parnowo Eryono, Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta, Rabu, 12 Oktober 2011. Sedikitnya ada 50 turis asal Jepang yang dipastikan hadir ingin menyaksikan pernikahan putri bungsu Raja Nagari Ngayogyakarta itu. Para tamu dari Negeri Sakura tersebut merupakan tamu undangan dari pihak keraton karena hubungan antara keraton, pemerintah, dan kerajaan di Jepang.
Para tamu itu juga akan mengunjungi obyek wisata yang ada di Yogyakarta. Selain itu, peristiwa budaya di Yogyakarta yang dalam pekan-pekan ini sangat padat diselenggarakan karena bertepatan dengan perayaan hari jadi ke-255 Kota Yogyakarta. "Jogja Java Carnival yang digelar pada 22 Oktober juga sangat dinanti para wisatawan asing dan domestik," kata dia.
Menurut Edwin Ismedi Himna, Ketua ASITA Daerah Istimewa Yogyakarta, acara pernikahan keraton yang populer disebut royal wedding itu merupakan acara spektakuler bagi para turis asing sehingga mereka tidak mau melewatkan peristiwa tersebut.
Royal wedding itu menjadi agenda yang ditunggu oleh wisatawan dari luar negeri. Bahkan, mereka berani untuk memajukan kunjungan ke Indonesia hanya untuk menyaksikan peristiwa itu. "Para pelaku wisata memang menawarkan agenda tersebut untuk menarik wisatawan, terutama dari luar negeri," kata dia.
Puteri bungsu Ngarso Dalem yang bernama Gusti Raden Ayu Wijareni atau Gusti Kanjeng Ratu Bendara akan menikah dengan Kanjeng Pangeran Haryo Yuda Negara yang bernama asli Achmad Ubaidillah.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar